Informasi Obat (Drug Insights)

Yuk, Kenali Medikasi Parenteral Melalui Berbagai Jenis Macam Injeksi

Sobat ApotekerKita pernah dengar istilah ‘Medikasi Parenteral’?

Ternyata itu adalah pengobatan melalui rute pemberian dengan memasukkan obat/zat melalui INJEKSI kedalam jaringan dan sistem sirkulasi darah.

Dengan injeksi, obat sangat cepat diserap oleh tubuh dibandingkan secara oral dan sangat bermanfaat bagi pasien yang kesulitan menelan atau yang sedang mual, muntah.

Pengobatan parenteral ini sifatnya sangat aman dan efektif, JIKA dipersiapkan dan dilakukan dengan benar! Bagaimanapun juga, aktivitas penyuntikan termasuk kedalam tindakan invasif.

Oleh karena itu, praktiknya harus dilakukan oleh tenaga ahli bidang kesehatan ya, yaitu seseorang yang paham bagaimana caranya mencegah terjadinya infeksi, medication errors, cidera akibat jarum, bahkan paham bagaimana mencegah pasien merasa tidak nyaman.

Nah, berikut ada 4 macam injeksi yang perlu kita ketahui, yaitu:
1. Intramuskular (IM)
2. Subkutan (SC)
3. Intravena (IV)
4. Intradermal (ID)

Simak penjelasan di atas ya, untuk mengetahui segala perbedaan dan peruntukannya. Siapa kemarin yang berhasil menjawab vaksin COVID-19 yang beredar saat ini diberikan melalui injeksi intramuskular? Yes, you’re correct!


INTRAMUSKULAR (IM)

Sudut injeksi 90 derajat dengan menyuntikkan obat ke dalam tubuh melalui otot, yang biasanya mempunyai banyak pembuluh darah, seperti otot pada lengan atas, paha, atau bokong. Obat yang diberikan biasanya bervolume lebih besar dan berbasis minyak. Jarum yang digunakan harus panjang, sekitar 6-8 cm, karena otot terletak di bawah kulit dan lapisan lemak. Tujuannya agar obat dapat dengan cepat diserap oleh tubuh dan sangat bergantung pada banyaknya aliran pembuluh darah pada otot tersebut.

SUBKUTAN (SC)

Sudut injeksi 45 derajat. Pada rute ini, jarum disuntikkan kedalam jaringan lemak tepat di bawah kulit dermis. Setelah itu, molekul obat akan masuk kedalam pembuluh kapiler untuk di bawa mengikuti aliran darah. Jenis injeksi ini dilakukan dengan jarum kecil pendek dan halus sepanjang 1,5 – 2 cm. Sangat berguna untuk injeksi zat yang perlu diserap sangat lambat, seperti morfin dan atropin. Rute ini juga digunakan oleh obat-obatan barbasis protein (seperti insulin), karena jika diberikan secara oral, proteinnya akan hancur melalui sistem pencernaan.

INTRAVENA (IV)

Sudut injeksi 25 derajat, yaitu teknik penyuntikan dengan memasukkan obat langsung ke dalam sistem aliran darah dengan jarum melalui pembuluh vena. Pengobatan yang diberikan bisa berupa injeksi dosis tunggal atau berkelanjutan dengan metode infus. Injeksi IV lebih sulit diberikan dibanding SC atau IM, karena sulitnya memasukkan jarum atau kateter dengan tepat ke dalam pembuluh vena, terutama pada individu yang obesitas. Sangat berguna untuk memberikan obat dengan dosis yang akurat secara cepat dibanding rute lainnya dan bisa dikontrol dengan baik ke seluruh tubuh. Berguna juga untuk pemberian zat yang dapat mengiritasi jaringan jika diberikan melalui injeksi IM atau SC.

INTRADERMAL (ID)

Sudut injeksi 10-15 derajat. Pada rute ini, jarum disuntikkan kedalam lapisan kulit dermis tepat di bawah epidermis. Daerah kulit yang dipilih bukan area yang mudah luka atau infeksi. Dibutuhkan jarum suntik yang pendek hingga 1,5 cm. Biasanya digunakan untuk melakukan tes sensitivitas terhadap alergen ketika mendiagnosis penyakit seperti TBC dan brucellosis.


Sumber: British Columbia Institute of Technology (BCIT). Chapter: Safe injection administration and preparing medication from ampules and vials.

Ditulis oleh: apt. Dian Rahma Bakti

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s