Memiliki tubuh yang sehat adalah idaman semua orang. Namun sebagai manusia, kita tidak terhindar dari penyakit dan membutuhkan obat untuk penyembuhan. Masalahnya, masih banyak orang yang tidak memahami bagaimana penggunaan obat secara baik atau rasional.
Apa itu penggunaan obat secara rasional? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa penggunaan obat dapat dikatakan rasional jika pasien menerima racikan obat yang sesuai dengan kondisi klinisnya, dosis dan jangka waktu sesuai dengan yang dibutuhkan, serta harganya terjangkau.
Sedangkan praktiknya, masih banyak penyalahgunaan dalam pemberian obat sehingga dapat merugikan banyak pihak, terutama pasien. Estimasi WHO pada semua pengobatan yang ada, lebih dari setengah jumlah obat-obtan yang diresepkan, diracik, atau dijual tidak sesuai dengan seharusnya. Lalu, setengah dari pasien yang menjalani pengobatan, gagal menggunakannya secara benar.
Maka dari itu, sebaiknya Sobat ApotekerKita memiliki sedikit pemahaman tentang cara penggunaan obat sebaik mungkin sesuai dengan apa yang kamu butuhkan.
Apa Saja Kriteria yang Tepat dalam Penggunaan Obat Secara Rasional?
Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan untuk memastikan penggunaan secara rasional, seperti:
1. Diagnosa dan Pilihan Obat yang Tepat
Jika kamu merasakan gejala kurang enak badan dan memang gejala yang dirasa cukup ringan, kamu bisa pergi ke apotek untuk konsultasi dengan apoteker, lalu membeli obat yang tepat sesuai anjuran dari konseling. Tetapi, kalau kamu merasa kondisinya semakin buruk, sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter.
Sebelum menentukan obat apa yang dibutuhkan, dokter akan memeriksa terlebih dahulu kondisi pasien. Apa keluhan dari pasien? Apakah pasien mengalami gejala ringan atau berat?
Setelah melakukan diagnosa, dokter akan memberikan resep obat yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
2. Penggunaan Obat Sesuai Resep dan Dosis yang Tepat
Dosis adalah berapa banyak, berapa kali, dan berapa lama obat tersebut harus dikonsumsi. Konsumsi obat sesuai dengan dosis yang tepat akan sangat efektif dalam menyembuhkan penyakit.
Ada beberapa obat yang hanya perlu dikonsumsi 2x sehari, ada juga yang 3x sehari. Perhatikan juga kapan waktu yang tepat untuk makan obat, apakah sebelum makan atau setelah makan.
Penting sekali untuk mematuhi arahan yang telah disampaikan oleh dokter atau apoteker. Jangan pernah menggunakan obat lebih dari dosis yang telah dianjurkan.
3. Melakukan Tindakan Lanjutan
Dokter akan menyarankan apakah kamu perlu melakukan pengecekan kembali atau tidak. Biasanya, pasien akan berangsur pulih setelah menggunakan obat.
Dalam kasus tertentu pasien tidak sembuh atau mengalami efek samping. Hal ini disebabkan karena setiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap obat.
Dari ketiga poin di atas, penting sekali untuk memahami cara penggunaan obat secara rasional agar tidak memperparah kondisi kesehatan Sobat ApotekerKita.
Contoh Penggunaan Obat Secara Tidak Rasional
Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan obat secara tidak rasional:
- Pemberian obat secara berlebihan (polifarmasi).
- Pemberian obat tambahan yang sebenarnya yang tidak dibutuhkan oleh pasien.
- Pemberian obat yang tidak sesuai dengan penyakit yang diderita.
- Pemberian obat yang tidak aman.
- Penggunaan obat diluar dari yang sudah dianjurkan oleh dokter atau apoteker.
Selain yang telah disebutkan di atas, harga obat juga merupakan salah satu kriteria penting dalam penggunaan obat secara rasional.
Biasakan untuk selalu menanyakan harga obat kepada dokter agar terhindar dari pemberian harga yang tidak wajar. Selain itu, dokter dan apoteker juga akan menjelaskan efek samping dari obat tersebut.
Jika masih ada hal yang dirasa kurang jelas, jangan ragu untuk bertanya langsung ke dokter atau apoteker. Pilihlah apoteker yang dapat dipercaya.
Apoteker Kita adalah komunitas apoteker yang telah berpengalaman dalam dunia kesehatan . Anda bisa konsultasikan masalah kesehatan yang sedang Anda alami agar dapat mencari obat yang sesuai dengan prinsip penggunaan obat secara rasional.
Sumber: WHO.int dan http://www.thelancet.com
Dirangkum oleh: apt. Dian Rahma Bakti
apotekerkita.com 