Kesehatan (Health & Medicines)

Gaya Hidupmu, Itu Sehatmu!

Kali ini @ApotekerKita akan bahas mengenai Non-Communicable Disease, yaitu penyakit tidak menular yang ternyata justru menjadi penyebab kematian terbesar di dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit jantung koroner, kelainan pembuluh darah, diabetes mellitus, menjadi 3 penyakit berkaitan yang masuk di dalam 10 penyebab kematian terbesar di Indonesia. Dalam spesialisasinya, 3 penyakit ini masuk spesialisasi internis (penyakit dalam). Mungkin saat muda kita tidak akan terlalu peduli terhadap hal ini, tapi yakinlah pada umur 30, 40, 50 tahun, kita akan mulai mencari tahu informasi serta parameter-parameter terkait penyakit-penyakit ini. Nah! Kita akan bahas gejala-gejala yang berkaitan dengannya Siap?

1.    Hipertensi

Hipertensi artinya tekanan darah tinggi. Kenapa kita punya tekanan darah? Agar darah bisa mengalir dalam siklus dari jantung ke seluruh tubuh, sehingga nutrisi dan oksigen yang ada di darah bisa memberikan energi ke organ-organ tubuh kita. Nah, yang berbahaya jika tekanannya ini berlebihan lalu dibiarkan. Analoginya, kalau kita selalu latihan angkat barbel, maka otot lurik kita akan membesar & semakin kuat kan? Kalau tekanan darah tinggi dibiarkan, itu artinya jantung dibiarkan bekerja keras, maka otot jantung pun bisa membesar (hipertrofi), namun berbeda dengan otot lurik, otot jantung jika membesar ia malah akan melemah. Akibatnya bisa terjadi gagal jantung (saat jantung gagal memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh). Hipertensi juga bisa menyebabkan kerusakan dinding pembuluh darah, jika kerusakannya terjadi di pembuluh darah jantung ya terkena penyakit jantung koroner, kalau terjadi di pembuluh darah otak ya terjadi stroke.

Jadi, mengetahui dan mengontrol tekanan darah itu penting karena:

  • Mengurangi >50% risiko gagal jantung
  • Mengurangi 20-25% risiko stroke
  • Mengurangi 20-25% risiko serangan jantung

Lalu apa hubungannya dengan gaya hidup? Ada beberapa fakta penting antara gaya hidup dengan tekanan darah tinggi, utamanya dengan berat badan seseorang:

  • Hipertensi 2-3 kali lebih sering terjadi pada orang gemuk dibanding berat badan ideal
  • >60% pasien hipertensi adalah orang gemuk (Overweight)
  • Penurunan berat badan 4,5 kg dapat menurunkan tekanan darah secara bermakna pada orang gemuk
  • Lingkar perut (obesitas abdomen) yang berlebih dikaitkan dengan penyakit diabetes mellitus, dyslipidemia, dan penyakit jantung serta pembuluh darah

Nah! See? Ukuran tubuh seseorang bisa jadi gambaran sekilas dari kesehatan seseorang. Lalu berapa berat badan yang ideal? Kita bisa hitung dengan indeks massa tubuh:

Dengan parameter sebagai berikut:

Ingat juga, lingkar perut berlebih dikaitkan dengan diabetes, dyslipidemia, dan penyakit kardiovaskuler. Lalu berapa lingkar perut yang ideal? Ia tidak lebih dari ½ tinggi badan (cm).

2.   Hiperlipidemia

Pada dasarnya lemak dibutuhkan dan sangat penting termasuk untuk pembentukan hormon, persarafan, membantu absorpsi zat-zat yang larut lemak, dan lain-lain. Yang menjadi masalah adalah jika lemak yang dalam ukuran kecil (LDL) berlebih di dalam tubuh. Kenapa jadi masalah? Karena lemak ini bisa masuk dan menumpuk di dinding pembuluh darah (apalagi jika dinding pembuluh darahnya telah rusak karena keadaan hipertensi). Konon sebenarnya penumpukan ini memang pasti terjadi pada manusia, seiring berkurangnya elastisitas dinding pembuluh darah, hal ini sebagai mekanisme yang menyebabkan manusia tidak akan hidup abadi di dunia. Namun seberapa cepat terjadinya penumpukan tersebut? Hal itulah yang bergantung dengan gaya hidup. Itulah sebabnya tiap-tiap Negara punya angka harapan hidup yang berbeda-beda. Hal ini tidak terlepas dari bagaimana cara hidup penduduk di suatu Negara.

Penumpukan yang dimaksud di sini, bisa menyumbat pembuluh darah. Jika penyumbatannya terjadi di pembuluh darah jantung ya terjadi penyakit jantung koroner, jika penyumbatannya terjadi di pembuluh darah otak, ya terjadi stroke.

3.    Diabetes Mellitus

Diabetes adalah gangguan metabolisme karena tidak adanya hormon insulin (tipe 1) atau insulinnya ada, namun reseptornya tidak sensitif (tipe 2). Diabetes tipe 2 adalah yang terbanyak terjadi (>90% dari keseluruhan diabetes). Sindrom ini menyebabkan Gula (karbohidrat) di darah, tidak bisa masuk ke jaringan sehingga organ kita seolah-olah tidak diberi makan padahal gula darah terus mengalir dalam sirkulasi darah. “Insulin” adalah kunci untuk membawa gula tersebut ke jaringan, “reseptor” adalah pintu gerbangnya. Pada DM tipe 2, “reseptor” yang ada di seluruh tubuh ini tidak sensitif sehingga gula tidak bisa dibawa oleh insulin masuk ke jaringan. Kenapa bisa tidak sensitif? Ada berbagai hipotesis, salah satunya adalah karena reseptor-reseptor tersebut tertutup oleh lemak.

Sebenarnya yang biasa menyebabkan kematian pada pasien diabetes bukanlah diabetesnya, tapi komplikasi berat dari diabetes. Ketika seseorang telah terkena diabetes, komplikasi dapat terjadi hampir di setiap organ. Komplikasinya antara lain:

  • Hipoglikemia (Gula darah sangat rendahà umumnya karena minum obat, tapi lupa makan)
  • Hiperglikemia (gula darah tinggi)
  • Retinopati (gangguan di mata)
  • Nefropati (gangguan ginjal, bayangkan jika gula begitu banyak, ginjal sebagai penyaring akan jebol, akibatnya gagal ginjal, dan bisa berujung kewajiban untuk cuci darah (hemodialisa) secara rutin)
  • Stroke
  • Penyakit Jantung Koroner
  • Gangren (kematian jaringan dimulai dari ujung organ), yang bisa sampai ke tahap amputasi
  • Neuropati (gangguan saraf)

Tindakan Pencegahan

Untuk penyakit-penyakit yang tidak menular ini, kejadiannya sangat dipengaruhi dengan gaya hidup seseorang. Berikut gaya hidup yang disarankan untuk menjaga kesehatan:

  • Asupan makanan seimbang, rasio antara karbohidrat: protein: lemak adalah 60-70%: 10-15%: 20-25%.
  • Capailah berat badan yang ideal! Indeks Massa Tubuh: 18,5-22,9, dan lingkar perut tidak lebih dari ½ tinggi badan (cm)
  • Asupan serat setidaknya 25 g per hari, dapat menghambat penyerapan lemak sehingga mengimbangi kadar lemak dalam tubuh
  • Diet kaya buah dan sayuran serta rendah lemak jenuh mampu mengontrol tekanan darah dengan baik.
  • Olah raga rutin! Yang terpenting adalah rutin dan teratur. Olah raga seperti aerobik, jogging, berenang, jalan kaki, & bersepeda minimal 30 menit/ hari dalam beberapa hari per minggu ideal untuk mengontrol tekanan darah.
  • Olah raga seperti aerobik yang dilakukan selama total 30-40 menit per hari, didahului pemanasan 5-10 menit dan diakhiri pendinginan 5-10 menit mampu memperbanyak jumlah dan meningkatkan aktivitas reseptor insulin dalam tubuh dan juga meningkatkan penggunaan glukosa.
  • Untuk tekanan darah yang tinggi, membatasi garam tidak lebih dari 2,4 g Na atau 6 g NaCl
  • No Alcohol!
  • No Smoking! (Merokok adalah faktor risiko independen atas semua penyakit jantung dan pembuluh darah)

Demikian beberapa saran menerapkan gaya hidup sehat yang juga pengingatan bagi diri sendiri. Semoga kita selalu bisa menjaga kesehatan, karena kesehatan adalah anugerah Yang Maha Kuasa sehingga kita mampu berkarya dan produktif beramal setiap hari.

~For Advice on Medications, Ask Your Pharmacist~

Sumber yang digunakan:

Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI, 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Mellitus

Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI, 2006. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi

Sumber Gambar:

Materi Training Perusahaan

Kontributor:

M. Irfan Hasan, S. Farm., Apt.

Irfan merupakan seorang profesional di industri farmasi multinasional, berpengalaman dalam memberikan training pengetahuan produk, medisdan marketing untuk field forces agar memberikan edukasi informasi kedokteran berkelanjutan kepada tenaga medis secara benar, efektif, dan sesuai dengan kode etik yang berlaku.

 

 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s