Profesi (Pharmacist)

Interprofessional Health Education

Interprofessional Health Education (Materials Presented in 2nd HPEQ International Conference)

Kami Muhammad Irfan Hasan, Dian Rahma Bakti, dan Neti triwinanti berkesempatan untuk mempresentasikan abstrak dan gagasan kami yang berjudul Pharmacy Fresh Graduates for Equalization of Pharmaceutical Care in Indonesia pada 2nd Health and Professionals Education Quality (HPEQ) International Conference di Bali. Hal yang menarik adalah tema serta materi yang dibawakan pada 2nd HPEQ. Saya akan meringkas materi-materi yang dibawakan oleh narasumber dalam dan luar negeri pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat!

Tahukah kalian? Pelayanan kesehatan yang terbaik akan datang dari kerja sama yang produktif antar profesional di bidang kesehatan. Hal ini yang menjadi topik utama pada konferensi kali ini, sudah sejauh mana kita menghargai profesi bidang kesehatan lain? sudah sejauh mana kita memahaminya? sudah sejauh mana kita mampu membangun kerja sama yang produktif? Tiap profesional baik apoteker, dokter, dokter gigi, perawat, kesmas, dan gizi memiliki core competence masing-masing, namun kadang kompetensi tersebut tidak dipahami dengan baik antar profesional sehingga kerja sama interprofesional bidang kesehatan tidak berjalan dengan baik, lalu berpengaruh buruk bagi pasien. Rasa kemitraan dan penghargaan inilah yang semestinya dibangun sejak masa kuliah dan inilah tema pembicaraan di bidang kesehatan yang sedang in saat ini: Interprofessional Health education system.

Selain itu, medical errors juga merupakan penyebab kematian terbesar dan hal ini juga bisa jadi merupakan hasil dari tidak adanya kolaborasi yang efektif antar profesional di bidang kesehatan.

Source. Philadelphia inquirer

Medical errors di sini bisa disebabkan karena overlap-nya core competencies dari profesional di bidang kesehatan. Overlap tersebut terjadi lagi-lagi karena tidak diaplikasikannya kolaborasi interprofesional dalam pemberian pelayanan kesehatan, semuanya bekerja masing-masing dan menganggap sudah bekerja dalam lingkup tugasnya, namun terkadang tidak dipahami bahwa ada pekerjaan yang overlap atau bahkan tidak dilakukan sama sekali karena tidak adanya pemahaman kompetensi dari profesional lain dan tidak adanya penghargaan pada profesi lain tersebut.

Patient Safety (Institute of Medicine, USA 2001)

  • Most errors are due to poor communication and collaboration among health professionals (kesalahan terjadi karena minimnya komunikasi dan kolaborasi di antara profesional di bidang kesehatan)
  • This means- we are putting patients at risk by not collaborating better! (ini berarti kita menempatkan pasien pada risiko yang lebih tinggi karena kita tidak berkolaborasi dengan baik!)

Kita harus menyadari bahwa…

Maka tujuan dari pendidikan kesehatan sekarang adalah: to educate healthcare providers to ensure they have the necessary knowledge, skills, and attitudes to work effectively in interprofessional teams within the evolving healthcare system.

berikut pemahaman-pemahaman yang keliru mengenai interprofessional education (IPE):

IPE adalah…

UK center for the Advancement of Interprofessional Education (CAIPE), memiliki definisi sebagai berikut:

  • Multiprofessional education –> 2 or more professions learn together, for various purposes
  • Interprofessional education–> 2 or more professions learn from and about each other (not learn with), to improve collaboration and health care services.

In Universitas Indonesia (UI):

Perlu disadari bahwa modul pembelajaran dimana mahasiswa duduk bersama dan mendengarkan kuliah yang sama atau membaca buku yang sama, tidaklah cukup (ini hanyalah sekedar multiprofessional education). Interprofessional education bertujuan membekali mahasiswa dengan kemampuan berkolaborasi dan bekerja dalam tim healthcare secara efektif.

Mengapa Interprofessional education dibutuhkan? karena pasien dan komunitas memiliki kebutuhan yang berkaitan dengan kesehatan secara kompleks, tim kesehatan yang bekerja dalam tim Interprofesional dapat memenuhi tantangan kebutuhan yang kompleks ini. Usaha ini akan melibatkan sharing expertise (kompetensi) dan perspectives. Jika rasa kemitraan dibangun sejak masa kuliah antar profesional, maka mereka akan lebih siap untuk mengaplikasikan model terintegrasi collaborative care saat memasuki dunia kerja.

Research shows that interprofessional education can improve interprofessional collaboration and improve patient outcomes (Barr 2005, Reeves 2008)

Selain itu IPE juga dibutuhkan karena pada dasarnya patient care merupakan hal yang kompleks dan hasil yang terbaik muncul dari kolaborasi semua praktisi (bukan salah satunya) dengan tetap meletakkan pasien sebagai pusat utama (keep the patient at the center).

Benefits of IPE (Interprofessional Education):

  • Improve access to healthcare
  • Enhance Patient’s safety
  • Reduce lengths of hospital stay
  • Improve quality of life for patients and families
  • facilitate recruitment and retention of healthcare professionals
  • Improved health outcome

Pelaksanaan IPE antara lain dengan cara:

  • Active discussion
  • Problem-based
  • Evidence-based medicine
  • Community participation
  • Required most by community

Dengan berbagai format antara lain:

  • Clinical rounds
  • Courses
  • Seminars
  • Interprofessional day on a timely topic Disease-focused forum
  • Case-based simulated learning

Ada satu kata kunci besar dalam aplikasi IPE, yaitu:

Interaksi

Interaksi yang dimunculkan sejak dini dilakukan dengan berbagai sarana antara lain:

  • Exchange-based learning
  • Observation-based learning
  • Action-based learning
  • Simulation based learning
  • Team-based learning
  • e-learning

Kerja sama interprofesional ini dibangun dari kesamaan nilai antar profesional di bidang kesehatan antara lain: kesamaan status (equality of status), tidak ada profesi yang lebih tinggi kedudukannya dibandingkan dengan profesi lain. Kita harus menyadari bahwa kita tidak bisa bekerja sendirian dan kita tidak akan bisa bekerja sama dengan produktif jika masih ada salah satu profesi yang merasa kedudukannya lebih tinggi dibandingkan profesi yang lainnya. Berikutnya adalah tujuan yang sama (commmon goals), setiap profesional di bidang kesehatan pada dasarnya memiliki tujuan yang sama dengan kontribusi yang dapat mereka berikan masing-masing, yaitu peningkatan kualitas hidup pasien. Kerja sama dengan interaksi (cooperation during contact) dan Ekspektasi positif (positive expectation) juga bagian dari semangat kolaborasi interprofesional dalam bidang kesehatan.

Hal-hal apa saja yang diperlukan untuk bisa menjadi profesional yang kolaboratif?

1. Memiliki nilai dari praktik interprofessional, yaitu mutual respect (rasa penghargaan satu sama lain), dan penghargaan terhadap kolaborasi interprofesional (valuing interprofessional collaboration)

The first thing that comes to my mind is … respect, and without respect for the fact that everyone’s opinion and input is equal, then you really don’t have a functional team.”

2. Pengetahuan tentang peran profesional lain, yaitu pengetahuan mengenai peran profesional lain dan pada bagian mana peran tersebut beririsan dengan peran kita sebagai profesional di bidang kesehatan. Knowledge can lead to respect..

ini merupakan salah satu contoh kasus:

“….as a home physiotherapist, I don’t really feel like I’m working on a team. I do have various partners but the main drawback is that sometimes they aren’t aware of my role and I’m not 100% aware of their role, so there needs to be more education…”

3. Komunikasi (Inter- dan Intra- professional)

“Communication is “the big thing”, the essential element

● Communicating clearly and respectfully, to the right person at the right time

● “Listening” and “speaking up” skills

● Ability to resolve differences, resolve conflict

● Learning to give and receive constructive feedback

Being accessible to each other Formally and informally

4. Teams and teamwork

Being collaborative means being a member of a health care team caring for a patient

● Team needs to work at being effective

● Shared patient goals, common language, clear procedures

● Consider like cooperation in a football team…..*

Mengingat pentingnya kolaborasi untuk peningkatan kualitas hidup pasien, maka sudah saatnya kita terus…

dan…

untuk mencapai tujuan yang sama peningkatan kualitas pasien dengan…

Karena..

It is no longer enough for health workers to be professional. In the current global climate, health workers also need to be interprofessional”

(WHO, 2010, p.36)

link to our presentation video: UI team’s presentation video

Source:

Materials which presented in 2nd HPEQ International Conference, Bali, December 3rd-5th, 2011 by:

  • Joan Sargeant, PhD. Professor, Division of Medical Education, Dalhousie University, Halifax, NS, Canada
  • Diantha Soemantri, Department of Medical Education, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia
  • Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, MMedSc, PhD, chairman of Indonesian Pharmacologist Association
  • Titi Savitri Prihatiningsih, Department of Medical Education, Faculty of Medicine, Gadjah Mada University

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s