Hai Sobat ApotekerKita!
Biasanya kalau anak demam, dokter meresepkan obat sirup oral penurun panas ya kan.. Pasti sudah pada tau dong, obat tersebut hanya boleh digunakan sampai suhu tubuh anak sudah kembali normal lagi.

Terus obatnya disimpan atau dibuang ya?
Terus kalau misalnya disimpan, kemudian tiba-tiba anak demam lagi beberapa bulan berikutnya, obat yang sebelumnya masih boleh digunakan tidak?

Hmm.. bingung juga ya? Yuk simak penjelasan di bawah ini.

---

Expiration Date (ED): Tanggal kadaluarsa yang menggambarkan batas waktu penggunaan produk obat setelah diproduksi oleh pabrik farmasi, sebelum kemasannya dibuka.

Beyon Use Date (BUD): Batas waktu penggunaan produk obat setelah diracik/disiapkan atau setelah kemasan primernya dibuka/dirusak.

Bila pada kemasan obat tertera “ED: OKT-20”, artinya apa ya?

• Kadaluarsa obat dapat dituliskan dengan format tanggal, bulan, dan tahun, namun bisa juga hanya disebutkan bulan dan tahun.
• Jika disebutkan hanya bulan maka artinya kadaluarsa obat di akhir bulan tersebut. Jika disebutkan Oktober 2020, maka kadaluarsanya adalah 31 Oktober 2020.

Kasus lain lagi nih, seandainya anak mendapat paracetamol setelah divaksin, kira-kira bisa disimpan sampai kapan ya?

• Larutan oral pada kemasan asli pabrik, rekomendasinya 3 bulan kecuali dinyatakan lain oleh pabrik.
• Tetap harus diperiksa 4 indikator, apakah ada perubahan warna, bentuk, bau, dan rasa. Jika berubah, tidak boleh diminum lagi karena obat sudah rusak.

Nah, hal ini sudah pernah dibahas pada ApotekerkiTalks series#2 bersama Apoteker Klinis yang ahli di bidangnya. Untuk lebih detailnya teman-teman bisa mendengarkan recording-nya pada channel YouTube Apoteker Kita ya!

Disampaikan oleh: apt. Jaga Pramudita, S.Far